ZMedia Purwodadi

Pemkab Cirebon Dorong Penguatan Data Terpilah Gender dan Anak

Table of Contents
Pemkab Cirebon Dorong Penguatan Data Terpilah Gender dan Anak

Pemerintah Kabupaten Cirebon mendorong seluruh perangkat daerah untuk memperkuat penyediaan data terpilah gender dan anak, guna memastikan kebijakan pembangunan daerah lebih tepat sasaran dan berkeadilan.


Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Setda Kabupaten Cirebon, Neneng Hasanah, dalam kegiatan Sosialisasi Data Terpilah Statistik Gender dan Anak 2025 yang digelar di Ruang Paseban Setda Cirebon, Kamis (6/11/2025).

Menurut Neneng, ketersediaan data yang akurat dan terpilah berdasarkan jenis kelamin masih menjadi tantangan dalam penyusunan kebijakan pembangunan. Padahal, data tersebut penting untuk melihat kondisi aktual serta kesenjangan antara laki-laki dan perempuan di berbagai sektor.

“Data dan informasi adalah komponen penting dalam pembangunan, mulai dari perencanaan, penganggaran, hingga evaluasi. Tanpa data terpilah, sulit mengukur kesejahteraan gender secara objektif,” ujarnya.


Ia menegaskan, setiap perangkat daerah perlu mengumpulkan dan menganalisis data gender serta anak secara konsisten, agar hasil pembangunan benar-benar mencerminkan keadilan bagi semua kelompok masyarakat.

“Data gender dan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab satu pihak saja, tetapi juga harus menjadi bagian penting dalam pengolahan data lintas sektor,” tambah Neneng.



Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, Indra Fitriani, mengatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman peserta mengenai pentingnya data terpilah untuk mendukung pembangunan yang responsif gender.

Menurut Indra, kegiatan tersebut juga menjadi langkah nyata memperkuat pengarusutamaan gender (PUG) sesuai regulasi nasional dan daerah, termasuk Perda Kabupaten Cirebon Nomor 4 Tahun 2023 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan.

“Tujuan kegiatan ini adalah menyediakan informasi terkini tentang perempuan dan anak, termasuk Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG),” tuturnya.


Ia menambahkan, data yang menggambarkan kondisi serta permasalahan laki-laki dan perempuan akan membantu perangkat daerah dalam perumusan kebijakan berbasis kesetaraan dan keadilan gender.